Penelitian ini bertujuan menggambarkan: (1) pembentukan kata berafiks dalam Cerita Rakyat Mamle Si Anak Sakti Papua; (2) fungsi penggunaan afiksasi pada Cerita Rakyat Mamle Si Anak Sakti Papua; dan (3) Makna yang dikandung dalam kata berafiksasi pada cerita rakyat Mamle Si Anak Sakti. Sampel penelitian diambil dengan teknik purposive sampling. Data penelitian ini berupa kata berafiks pada cerita Mamle Si Anak Sakti. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis mengalir yang meliputi tiga komponen, yaitu: reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil dari penelitian ini adalah: (1) terdapat 58 kata berprefiks; (2) 8 sufiks berupa -an dan -kan; dan (3) 34 konfiks, serta tidak terdapat infiks. Prefix terbanyak adalah awalan me- berjumlah 27 awalan. Hal ini menunjukkan bahwa prefix me- merupakan imbuhan produktif dan infiks merupakan imbuhan tidak produktif dalam cerita rakyat Papua. Fungsi afiksasi yang terdapat dalam cerita Mamle Si Anak Sakti adalah membentuk kata kerja transitif dan intransitif. Makna yang terkandung dalam afiks yang terbanyak yaitu melakukan suatu pekerjaan seperti dinyatakan pada fungsi di atas, sedangkan paling sedikit yaitu menjadi seperti yang dinyatakan bentuk dasarnya
CITATION STYLE
Akhiruddin, Insum Malawat, & Nursalam. (2023). Afiksasi dalam Cerita Rakyat Papua Mamle Si Anak Sakti. Jurnal Onoma: Pendidikan, Bahasa, Dan Sastra, 9(1), 349–356. https://doi.org/10.30605/onoma.v9i1.2344
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.