Pengajaran Paulus Tentang Hamba Dosa Dan Hamba Kebenaran Menurut Roma 6: 17-18, Sebagai Upaya Pemurnian Iman Orang Kristen

  • Manafe Y
N/ACitations
Citations of this article
53Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dua masalah yang dihadapi manusia sepanjang hidupnya yaitu kuasa dosa dan kuasa Allah.Tidak ada yang bisa bebas dari kedua hal ini. Posisi seseorang hanya dapat berada di bawah kekuatan dosa atau di bawah kuasa Allah.  Sebelum Adam dan Hawa manusia pertama jatuh ke dalam dosa mereka hidup sempurna sesuai dengan firman Allah dan Allah sendiri sebagai ukuran standart hidup mereka. Semua alam semesta diperuntukkan bagi mereka agar berkuasa penuh atasnya, namun manusia tetaplah ciptaan yang harus taat pada penciptanya, ia mempunyai kelemahan-kelamahan baik dari segi fisik, intelektual, rohani dan moral. Dari keterbatasan itulah dosa dengan gampang masuk melalui suatu keputusan yang secara bebas diambil oleh manusia (Kej. 3). Iblis telah menanamkan benih keragu-raguan pada manusia mengenai kebaikan Allah. J Murray mengatakan bahwa manusia memberikan tempat bagi iblis  yang hanya boleh diduduki oleh Allah saja kemudian menyetujui serangan iblis yang bersifat paling menghujat kedaulatan Allah karena menginginkan baginya hak-hak khusus Allah.

Cite

CITATION STYLE

APA

Manafe, Y. Y. (2020). Pengajaran Paulus Tentang Hamba Dosa Dan Hamba Kebenaran Menurut Roma 6: 17-18, Sebagai Upaya Pemurnian Iman Orang Kristen. SCRIPTA: Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kontekstual, 3(1), 84–97. https://doi.org/10.47154/scripta.v3i1.36

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free