Secara empiris Daun Afrika memiliki potensi antioksidan yang tinggi dengan kontributor utama aktivitas tersebut yaitu senyawa golongan polifenol, sedangkan secara ilmiah ekstrak etanol Daun Afrika termasuk kategori sangat lemah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antioksidan beberapa ekstrak Daun Afrika dan korelasinya dengan kadar fenolik dan flavonoid total. Simplisia diekstraksi dengan maserasi bertingkat menggunakan pelarut yang berbeda kepolaran. Fenolik total dihitung dengan metode pourmorad dengan pembanding asam galat sedangkan flavonoid total menggunakan metode Chang dengan pembanding kuersetin. Aktivitas antioksidan ekstrak diuji dengan metode FRAP menggunakan Sektrofotometer UV-Vis. Fenolik total ekstrak n-heksana, etil asetat dan methanol daun Afrika berturut-turut sebesar 0,93; 1,30 dan 3,47 g GAE / 100 g, sedangkan flavonoid totalnya sebesar 0,20; 0,58 dan 0,31 g QE / 100 g. Nilai EC50 asam askorbat, ekstrak n-heksana, etil asetat dan methanol daun Afrika berturut-turut sebesar 5,86; 717,50; 740,28 dan 1800,46 µg/ml. Korelasi pearson menunjukkan bahwa nilai Nilai EC50 ekstrak Daun Afrika dipengaruhi oleh fenolik dan flavonoid total (p<0,01) dimana karena rendahnya kadar kedua senyawa golongan tersebut diduga menyebabkan aktivitas antioksidan ekstrak-ekstrak Daun Afrika sangat lemah.
CITATION STYLE
Suhendy, H., Afdal Alif, & Ira Rahmiyani. (2022). KORELASI KADAR FENOLIK DAN FLAVONOID TOTAL TERHADAP AKTIVITAS ANTIOKSIDAN BEBERAPA EKSTRAK DAUN AFRIKA (Venornia amygdalina Delile.) MENGGUNAKAN METODE FRAP (Ferric Reducing Antioxidant Power). Medical Sains : Jurnal Ilmiah Kefarmasian, 7(2), 71–82. https://doi.org/10.37874/ms.v7i2.292
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.