Tulisan ini bertujuan menjawab dua persoalan penting, yaitu: (1) peta perkembangan metodologi pembelajaran bahasa Arab dari dekade 1960-an hingga sekarang yang belum jelas formulasinya, dan (2) pengembangan pembelajaran bahasa Arab di era posmetode dengan mengoptimalkan peran strategis guru dalam proses pembelajaran bahasa Arab. Tulisan ini mengandalkan sumber-sumber bibliografis dari berbagai buku dan artikel di jurnal ilmiah tentang linguistik dan pembelajaran bahasa Arab. Pembacaan data-data pemikiran para akademisi dan pakar bahasa Arab dilakukan dengan pendekatan historis-kritis dan pemaknaan substansinya dengan analisis isi. Konsep B. Kumaravadivelu dalam Beyond Methods: Macrostrategies for Language Teaching (2003) yang menghendaki guru bahasa memainkan tiga peran kunci: sebagai teknisi pasif, praktisi reflektif, dan intelektual transformatif ternyata sangat diperlukan dalam pembelajaran bahasa Arab di era posmetode. Kaidah bahwa at-tharîqatu ahammu min al-mâddah (metode itu lebih penting daripada materi) dapat dikembangkan menjadi prinsip utama bahwa “spirit, profesionalitas dan peran strategis pendidik bahasa itu jauh lebih penting dalam membelajarkan bahasa Arab daripada metode itu sendiri”, karena pada dasarnya tidak ada metode yang paling cocok dan paling ideal untuk berbagai tujuan dan situasi pembelajaran bahasa Arab
CITATION STYLE
Wahab, M. A. (2015). PEMBELAJARAN BAHASA ARAB DI ERA POSMETODE. ARABIYAT : Jurnal Pendidikan Bahasa Arab Dan Kebahasaaraban, 2(1). https://doi.org/10.15408/a.v2i1.1519
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.