Nasionalisme menciptakan identitas yang pelik karena ia dibangun dari tradisi kolonialisme yang terus direproduksi oleh sejarah. Dalam konteks ini, peneliti mencoba menganalisis fenomena tersebut melalui pendekatan karya sastra. Cerpen “Clara atawa Wanita yang Diperkosa” karya Seno Gumira Ajidarma dipilih karena mampu mengungkap narasi yang berbeda dalam mengungkapkan keberadaan masyarakat Tionghoa. Penelitian ini akan menggunakan kajian poskolonial, melalui pendekatan retorika tradisi dan pembangunan, gagasan universalitas dan post-nation, dengan tidak meninggalkan ambivalensi yang hadir di dalamnya.
CITATION STYLE
Kurniar Rakhman, A. (2014). AMBIVALENSI NASIONALISME DALAM CERPEN “CLARA ATAWA WANITA YANG DIPERKOSA” KARYA SENO GUMIRA AJIDARMA: KAJIAN POSKOLONIAL. Poetika, 2(2). https://doi.org/10.22146/poetika.v2i2.10409
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.