Gadung atau yang dikenal dengan nama latin (Dioscorea Hispida Dennst) yang merupakan tanaman umbi sebenarnya adalah tanaman beracun. Namun dengan pengolahan yang tepat dapat menjadi olahan makanan yang lezat. Tanaman gadung banyak tumbuh liar di tegalan ataupun bahkan di hutan-hutan. Di Desa Sukolelo Kecamatan Prigen banyak tumbuh tanaman ini sehingga masyarakat memanfaatkannya dengan mengolahnya menjadi keripik gadung. Tetapi apabila tanaman ini tidak segera dibudidayakan lama kelamaan akan berkurang sehingga masyarakat yang memanfaatkan tanaman tersebut akan kesulitan bahan baku. Hal ini merupakan salah satu solusi yang ditawarkan oleh pengabdi untuk kebutuhan bahan baku. Tanaman gadung yang tumbuh di Desa Sukolelo ini rasanya berbeda dengan gadung yang ada di desa-desa tetangga sehingga ketika di konsumsi rasanya akan jauh lebih lezat. Tetapi makanan olahan tersebut yang merupakan usaha rumahan hanya dikonsumsi oleh masyarakat sendiri dan tidak bernilai ekonomis. Salah satu pembuat keripik gadung di desa Sukolelo mengeluhkan jarak yang harus ditempuh untuk sekedar memasarkan produknya. Pengabdi memberikan solusi untuk memasarkan produk tersebut pada tempat wisata di sekitar Desa Sukolelo. Dengan adanya pengabdian pada masyarakat ini pengabdi berharap olahan keripik gandum di desa Sukolelo bisa menjadi alternatif makanan oleh-oleh yang mencirikan Desa Sukolelo itu sendiri
CITATION STYLE
Suprapti, S., Muliatie, Y. E., Syaiful Arif, M., & Indrawati, M. (2022). USAHA KERIPIK GADUNG DESA SUKOLELO PRIGEN. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat Dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 5, 1–10. https://doi.org/10.37695/pkmcsr.v5i0.1692
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.