Sebagaimana diketahui, olahraga panjat tebing termasuk jenis kategori olahraga populer dikalangan remaja sekarang ini, terbukti dengan seringnya dilaksanakan kejuaraan panjat tebing baik skala nasional maupun interrnasional. Sebelum mengikuti sebuah ajang kompetisi, atlet akan menjalani program latihan yang dibuat oleh Pelatih dan koordinator Pembinaan dan Prestasi (Binpres) Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) untuk memaksimalkan kemampuan atlet sebelum mengikuti kejuaraan.Berdasarkan masalah tersebut, maka diperlukan sistem penunjang keputusan yang dapat membantu tim FPTI kab. Tapin dalam memilih kemampuan fisik dan mental atlet agar mencapai target juara yang diharapkan. Guna menentukan nilai bobot untuk kriteria penilaian sampai dengan terpilih alternatif terbaik, metode Simple Additive Weighting (SAW) digunakan dalam sistem ini dengan memberikan pertimbangan pemberian bobot atas empat kategori yaitu daya tahan, teknik, fisik, dan strategi. Hasil penelitian menunjukkan perbandingan antara proses manual (pretest) dan menggunakan aplikasi (postest) untuk data awal dengan total data sebanyak 30 data terdapat 0 data yang tidak sesuai (0%) dan 30 data yang sesuai (100%). Hal ini menunjukkan dengan adanya aplikasi penentuan atlet panjat pelatih tidak lagi membuat data manual dan dapat memilih kategori penilaian ketahanan, fisik, teknik dan taktik yang mana yang ingin di prioritaskan menggunakan faktor bobot aplikasi.
CITATION STYLE
Desy Ika Puspitasari, Al Fath Riza Kholdani, & Nur Arminarahmah. (2018). SISTEM PENUNJANG KEPUTUSAN PEMILIHAN ATLET PANJAT TEBING MENGGUNAKAN METODE SIMPLE ADDITIVE WEIGHTING. Jurnal Teknologi Informasi Universitas Lambung Mangkurat (JTIULM), 3(1), 1–12. https://doi.org/10.20527/jtiulm.v3i1.22
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.