Kajian Dan Uraian Apologetis Teologis Terhadap Ungkapan "Allah Menyesal" Dalam Alkitab

  • Hermanto B
N/ACitations
Citations of this article
55Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Bambang Wiku Hermanto, A study and description of Theologic Apologetic to the phrase God Repent in the bible. The phrase "God repent" in the Bible Old Testament for some or perhaps most people, hard to understand. To gain a sense of that phrase, the writer conducted the research, there is: Biblika research: to dig understanding the phrase "God repent" by investigation meaning of words or phrases of Hebrew, after getting the data, conducted a study; whether there is deviation understanding of people believe in the phrase "God repent that and conducted the eforts correction to rectifying the mistake. Based on the research of a Hebrew word meaning, the word ~x;n" (nawkham) translated repent, not only has a single meaning: 1) God grieving, sad or concerned with the human condition that have done evil, Revolting and against the God will; 2) god be merciful to his son; 3) god loves his son are aware of his sin and repent; 4) The word "sorry" that means indeed repent as people who repent, in the sense of repent by God expected His people or human thought that God would repent; 5) The word "sorry" that means indeed repent as people who repent, God does not and will never repent. Bambang Wiku Hermanto, Kajian dan Uraian Apologetis Teologis Terhadap Ungkapan "Allah Menyesal" Dalam Alkitab. Ungkapan "Allah menyesal" di dalam Alkitab Perjanjian Lama untuk sebagian atau mungkin sebagian besar orang, sulit dipahami. Untuk memperoleh pengertian makna ungkapan tersebut, penulis melakukan penelitian, yakni: Penelitian Biblika, untuk menggali pengertian ung-kapan "Allah menyesal" berdasarkan penulusuran makna kata atau frasa dari Bahasa Ibrani, setelah mendapatkan data tersebut, dilakukan suatu kajian; apakah terjadi penyimpangan pengertian orang percaya terhadap ungkapan "Allah menyesal" tersebut dan dilakukan upaya koreksi untuk meluruskan kekeliruan tersebut. Berdasarkan penelusuran makna kata dari Bahasa Ibrani, kata ~x;n" (nawkham) yang diterjemah-kan menyesal, bukan hanya memiliki makna tunggal: 1) Allah berduka, bersedih atau prihatin dengan keadaan manusia yang telah berbuat jahat, memberontak dan melawan kehendak Allah; 2) Allah menaruh belaskasihan terhadap umat-Nya; 3) Allah mengasihani umat-Nya yang menyadari dosanya dan bertobat; 4) Kata "menyesal" yang artinya memang menyesal sebagaimana manusia yang menyesal, dalam pengertian Allah diharapkan menyesal oleh umat-Nya atau manusia berpikir bahwa Allah akan menyesal; 5) Kata "menyesal" yang artinya memang menyesal sebagaimana manusia yang menyesal. Allah memang ti-dak akan dan tidak pernah menyesal.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hermanto, B. W. (2017). Kajian Dan Uraian Apologetis Teologis Terhadap Ungkapan “Allah Menyesal” Dalam Alkitab. Evangelikal: Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat, 1(1), 29. https://doi.org/10.46445/ejti.v1i1.54

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free