Tradisi keilmuan irfani yang berbasis pada tradisi pemikiran tasawuf merupakan salah satu corak keilmuan Islam di kalangan Arab-Islam menurut pandangan M. Abid al-Jabiri, selain tradisi keilmuan bayani –yang cenderung tekstual dan burhani –yang diskursif logikal. Tidak dapat dimungkiri bahwa nalar irfani yang berbasis tradisi keilmuan tasawuf sedikit banyak telah memberikan dampak positif dalam perkembangan karakteristik Islam di Indonesia, yakni Islam yang lebih moderat dan toleran. Begitu juga Islam di Melayu Natuna yang kental dengan tradisi keislamannya. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi nalar irfani dalam perkembangan Islam di Natuna. Berdasarkan kajian ini dapat diidentifikasikan bahwa Nalar ‘irfani memiliki beberapa corak pemikiran yang berasal dari tradisi para sufi yang membawa Islam ke Nusantara. Faktor sufi, wali atau spiritualitas ini menjadi faktor yang penting dalam proses Islamisasi di Nusantara dan memberikan dampak pada karakteristik Islam di Nusantara yang moderat dan toleran. Corak nalar irfani ini juga muncul dalam indentifikasi perkembangan Islam di Natuna, yang dapat dilihat dalam beberapa poin, Pertama; Nalar irfani dalam Sejarah Islamisasi di Natuna. Kedua, Tokoh Ulama’ Natuna, Ketiga, Seni dan Tradisi Keagamaan di Natuna dan Keempat adalah dalam Perkembangan Tasawuf dan Tarekat di Natuna. Abid al-Jabiri stipulated that the Irfani practices originally rooted in the tradition of Sufism thought is one of the characteristics of Islamic scholarship in Muslim Arab communities in addition to the bayani scientific tradition – which tends to be textual and burhani – which is logically discursive. The framework of Irfani’s way of thinking based on the scientific tradition of Sufism has more or less shaped the characteristics of Islam in Indonesia leading to more moderate and tolerant Islam. Likewise, Islam in Malay Natuna is thick with Islamic traditions. This article aims to reveal Irfani’s thought in the development of Islam in Natuna. The findings indicate 'irfani’s thought has several patterns of thought originating from the traditions of the Sufis who brought Islam to the Indonesia. Some important factors in the process of Islamization in the archipelago are the Sufi, Wali or spirituality factor and those have had an impact on the moderate and tolerant characteristics of Islam in Indonesia. The Irfani’s thought is also identifiable in the development of Islam in Natuna, represented in several points: Irfani’s thought in the history of Islamization in Natuna; Natuna Ulama' Figures; art and religious traditions in Natuna; and the development of Sufism and Tarekat in Natuna.
CITATION STYLE
Sidik, M. A. (2021). NALAR IRFANI DALAM PERKEMBANGAN ISLAM PADA MASYARAKAT MELAYU NATUNA. PERADA, 4(2). https://doi.org/10.35961/perada.v4i2.394
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.