Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia yang merupakan kondisi tingginya glukosa darah.Di Indonesia, banyak ragam jenis tanaman obat yang digunakan sebagai pengobatan antidiabetes. Tanamanobat telah dikenal memiliki efek samping yang relatif lebih sedikit dibandingkan dengan obat berbasis kimia.Asparagus telah dilaporkan memiliki kandungan senyawa fl avonoid dan saponin yang dapat dimanfaatkansebagai antidiabetes. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendapatkan informasi terkait efek rebusanasparagus terhadap kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi dengan aloksan. Penelitian ini menggunakan 30 ekor mencit jantan galur DDY, yang dikelompokkan menjadi 6 kelompok, dan tiap kelompok terdiri atas 5 ekor mencit. 6 kelompok ini terdiri atas : kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (Akarbose), rebusan asparagus dengan dosis 280, 560, dan 840 mg/kgBB selama 14 hari. Kadar glukosa darah diamati pada hari ke-0, 8, 15, dan 22. Hasil menunjukkan bahwa injeksi aloksan dapat meningkatkan kadar glukosa darah. Hasil lainnya menunjukkan bahwa rebusan asparagus dengan dosis 280, 560, dan 840 mg/kgBB dapat menurunkan kadar glukosa darah dan efek terlihat pada kelompok uji dosis 560 dan 840 mg/kgBB memiliki hasil tidak berbeda bermakna dengan kelompok kontrol positif (Akarbose).
CITATION STYLE
Dewi, R. S., Rahayu, L., Sandhiutami, N. M. D., Khairani, S., & Atika, I. (2021). Efek Penurunan Kadar Glukosa Darah Rebusan Asparagus (Asparagus offi cinalis L.) Pada Mencit yang Diinduksi Aloksan. JURNAL ILMU KEFARMASIAN INDONESIA, 19(1), 56. https://doi.org/10.35814/jifi.v19i1.956
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.