Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik Teh Kombucha dengan Varian Tanaman Herbal di Desa Bagorejo - Banyuwangi

  • Susanti Y
  • A’yun A
  • Ansori A
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
134Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kombucha adalah salah satu minuman probiotik dari teh yang difermentasi. Kombucha berperan penting sebagai antioksidan, antikanker, dan antidiabetes. Kombucha dapat memperbaiki sistem pencernaan, menurunkan kadar gula darah dan kolesterol, meningkatkan daya tahan tubuh dan energi, mengurangi nyeri sendi, serta menurunkan berat badan. Berdasarkan hasil survei, masyarakat di Desa Bagorejo yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai petani masih memiliki kesadaran yang kurang akan pentingnya menjaga kesehatan di masa pandemi. Padahal berbagai tumbuhan herbal seperti serai, jahe, kunyit, dan temulawak tumbuh liar dan subur di sana. Untuk mencegah penyebaran COVID-19 diperlukan pola hidup sehat, salah satunya dengan rutin mengonsumsi minuman probiotik seperti teh kombucha. Oleh karena itu, melalui program pengabdian kepada masyarakat dengan membuat teh kombucha dengan tambahan rasa dari tanaman herbal, diharapkan dapat meningkatkan kesaaran masyarakat tentang pentingnya pola hidup sehat dan menjaga kesehatan di masa pandemi. Program ini dilaksanakan dengan metode pelatihan yang melibatkan ibu-ibu PKK. Tahapan program ini adalah observasi dan koordinasi, penyiapan tester, sosialisasi, pelatihan, evaluasi, dan pendampingan kegiatan. Hasil dari program ini adalah bertambahnya wawasan dan motivasi baru bagi masyarakat untuk tetap sehat dan produktif di masa pandemi.   Kombucha tea is one of the probiotic beverages derived from fermented tea. Kombucha tea plays significant roles as an antioxidant, anticancer, and antidiabetic. Besides that, kombucha tea can improve the digestive system, lower blood sugar and cholesterol levels, boost the immune and energy, reduce joint pain, and lose weight. Based on the survey, the local community in Bagorejo Village, Banyuwangi, mostly works as farmers. However, during the COVID-19 pandemic, health awareness in the community is still lacking. On the other hand, various herbal plants such as lemongrass, ginger, turmeric, and curcuma grow wild and thrive there. To prevent the worsening spread of COVID-19, an adaptation to a healthy lifestyle is necessary, for example by routinely consuming probiotic beverages like kombucha tea. Therefore, through the community service program by making kombucha tea with flavor addition from herbal plants, they are expected to understand health awareness better and begin a healthier life. This program was conducted using training method involving PKK women. The steps of this program are observation and coordination, sample preparation, socialization, production, evaluation, and activity assistance. The results of this program are new insights and motivation for the community to maintain the health and productive during pandemic.

Cite

CITATION STYLE

APA

Susanti, Y., A’yun, A. Q., Ansori, A., Sekaringgalih, R., Rachmach, A. N. L., & Hanum, N. S. (2023). Pelatihan Pembuatan Minuman Probiotik Teh Kombucha dengan Varian Tanaman Herbal di Desa Bagorejo - Banyuwangi. Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 8(2), 410–420. https://doi.org/10.30653/jppm.v8i2.383

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free