Simpanan Karbon Organik Dalam Sedimen Mangrove Terhadap Pasang Surut Di Pulau Bintan

  • Hapsari F
  • Maslukah L
  • Dharmawan I
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
62Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Ekosistem mangrove memberikan kontribusi terbesar pada kawasan pesisir dalam penyerapan karbon dari atmosfer serta penyimpanan karbon dalam bentuk biomassa ataupun terpendam di dalam sedimen. Variasi simpanan karbon pada sedimen mangrove sangat tergantung dengan struktur komunitas dan karakter oseanografi yaitu pasang surut. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis variasi nilai simpanan karbon sedimen mangrove di Pulau Bintan serta menganalisis hubungannya dengan karakter pasang surut. Lokasi penelitian memiliki karakter struktur komunitas mangrove yang berbeda, yaitu Desa Lagoi yang didominasi oleh jenis Ceriops tagal, dan Desa Kawal yang didominasi oleh jenis Rhizophora apiculata. Setiap lokasi penelitian dibagi menjadi tiga zona tegak lurus garis pantai berdasarkan parameter dominansi jenis. Parameter yang diukur yaitu ukuran butir sedimen, struktur komunitas mangrove, karbon sedimen dan pasang surut. Data karbon organik dan ukuran butir sedimen menggunakan metode wet sieving dan LOI, sedangkan untuk pasang surut diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG). Hasil penelitian menujukan bahwa simpanan karbon organik sedimen yang lebih besar ditemukan di wilayah yang memiliki ukuran butir yang lebih halus dengan arus dan tenggang waktu menuju surut yang lebih rendah serta rerata ukuran dan tinggi mangrove yang lebih besar. Tenggang waktu menuju surut lebih cepat akan mengakibatkan perputaran sedimen dan serasah cepat sehingga pengendapan sedimen dan serasah berkurang. Simpanan karbon organik sedimen mangrove memiliki perbedaan yang cukup signifikan di Kawal dan Lagoi dengan rerata sebesar 13,90 ton C ha-1 dan 7,64 ton C ha-1. Mangrove ecosystems provide the largest contribution to coastal areas in absorbing carbon from the atmosphere and storing carbon in the form of biomass or buried in sediments. The variation of carbon storage in mangrove sediments is highly dependent on the community structure and the oceanographic character of the tides. The purpose of this study was to analyze variations in the value of carbon storage of mangrove sediments in Bintan Island and to analyze their relationship with tides. The research location has a different character of mangrove community structure, namely Lagoi Village which is dominated by the Ceriops tagal species, and Kawal Village which is dominated by the Rhizophora apiculata species. Each research location is divided into three zones perpendicular to the coastline based on the parameter of species dominance. Parameters measured were sediment grain size, mangrove community structure, sediment carbon and tides. Organic carbon and sediment grain size data using wet sieving and LOI methods, while tides were obtained from the Geospatial Information Agency (BIG). The results showed that larger organic sediment carbon stores were found in areas that had finer grain sizes with lower currents and time periods to tide and larger mean size and height of mangroves. The time to recede faster will result in rapid circulation of sediment and litter so that sediment and litter deposition is reduced. The organic carbon storage of mangrove sediments has a significant difference in Kawal and Lagoi with an average of 13.90 tonnes C ha-1 and 7.64 tonnes C ha-1.

Cite

CITATION STYLE

APA

Hapsari, F. N., Maslukah, L., Dharmawan, I. W. E., & Wulandari, S. Y. (2022). Simpanan Karbon Organik Dalam Sedimen Mangrove Terhadap Pasang Surut Di Pulau Bintan. Buletin Oseanografi Marina, 11(1), 86–98. https://doi.org/10.14710/buloma.v11i1.39107

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free