Pusat seni dan kebudayaan Jimbaran merupakan suatu kawasan yang menampung berbagai kegiatan seni rupa guna melestarikan budaya dan mengedukasi masyarakat akan seni dan kebudayaan itu sendiri. Maka dari itu penting adanya penggunaan pendekatan placemaking edukatif pada perancangan suatu pusat seni kebudayaan agar dapat menciptakan rancangan yang dapat mengedukasi masyarakat tidak hanya melalui kegiatannya namun juga secara pasif melalui pola rancangannya.Untuk mencapai itu maka perlu ada perancangan ruang luar sebagai fasilitas pendamping yang dapat menambahkan daya tarik dan keguanaan pada pusat seni dan kebudayaan ini. Tulisan ini bertujuan untuk merumuskan kriteria perancangan ruang luar yang baik pada pusat seni dan kebudayaan Jimbaran dengan pendekatan placemaking edukatif yang menggunakan metode studi literatur,yang kemudian menghasilkan suatu gabungan kriteria khusus akan perancangnan ruang luar pusat seni dan kebudayaan di Bali dengan pendekatan placemaking edukatif.
CITATION STYLE
Octaviani, A. L., Gandarum, D. N., & Wlaretina, R. W. (2021). KRITERIA PERANCANGAN RUANG LUAR PADA PUSAT SENI DAN KEBUDAYAAN DI JIMBARAN DENGAN PENDEKATAN PLACEMAKING EDUKATIF. Prosiding Seminar Intelektual Muda, 2(1). https://doi.org/10.25105/psia.v2i1.8970
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.