Endek adalah tekstil tradisional yang diproduksi di Pulau Bali dengan menggunakan teknik single ikat, motif pada benang dihasilkan dengan cara mengikat benang pakan pada motif yang diinginkan. Tenun Endek merupakan salah satu budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Menghasilkan motif pada Endek, membutuhkan kreatifitas dan proses perhitungan yang cukup rumit, sehingga tidak banyak orang yang menguasai kemampuan membuat motif dan menghitung benang secara bersamaan. Salah satu cara untuk memudahkan penenun untuk mendesain sekaligus menghitung benang adalah dengan menciptakan sebuah aplikasi yang mampu menyediakan kemampuan untuk mendesain sekaligus menghitung jumlah benang yang dibutuhkan, sehingga pengguna hanya fokus untuk mendesain motif. Untuk memahami algoritma pembuatan tenun Endek, maka peneliti melakukan penelitian di lapangan terlebih dahulu. Setelah mendapatkan variabel pembuatan tenun Endek dari lapangan, kemudian variabel tersebut diterjemahkan kedalam bahasa pemrograman untuk membentuk aplikasi. Aplikasi ini diciptakan dengan user interface yang sederhana agar mudah digunakan bagi orang yang tidak familiar dengan teknologi. Penciptaan aplikasi ini berkontribusi pada efisiensi pembuatan motif pada pertenunan yang biasanya dilakukan dalam satu hingga dua hari, dengan adanya aplikasi ini mampu mempersingkat waktu pembuatan desain menjadi satu hingga dua jam.
CITATION STYLE
Dewi Pebryani, N., Ratna C.S, T. I., Rai Remawa, A. A., & Radiawan, I. M. (2022). Transformasi Digital pada Budaya Tradisi Menenun Endek. Mudra Jurnal Seni Budaya, 37(1), 78–85. https://doi.org/10.31091/mudra.v37i1.1886
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.