Rusunawa PLGB yang diresmikan pada 2013 menjadi wadah relokasi bagi MBR dari berbagai lokasi di Jakarta. Pada kenyataannya, pasca relokasi terjadi perubahan kondisi sosial ekonomi penghuni, seperti hilangnya pekerjaan, rendahnya peluang kerja atau jauhnya pekerjaan lama yang berdampak pada penurunan penghasilan atau peningkatan pengeluaran, serta perubahan interaksi dan kekerabatan sosial karena merupakan komunitas baru. Secara teoritis, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa relokasi mengakibatkan terjadinya perubahan lokasi dan karakteristik hunian. Dalam beberapa penelitian lain juga memperlihatkan relokasi mengakibatkan terjadinya perubahan sosial ekonomi penghuni. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan sosial ekonomi penghuni pasca relokasi ke Rusunawa PLGB serta hubungannya dengan perubahan lokasi dan karakteristik hunian. Hasil analisis komparatif memperlihatkan bahwa terdapat perubahan signifikan pada variabel sosial ekonomi penghuni, dimana dari 14 variabel terbukti 7 variabel mengalami penurunan sedangkan 2 variabel mengalami peningkatan. Selain itu, terdapat perubahan signifikan lokasi dan karakteristik hunian, di mana dari 18 variabel terbukti 7 variabel mengalami penurunan sedangkan 6 variabel mengalami peningkatan. Hasil analisis korelasi memperlihatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara perubahan lokasi dan karakteristik hunian dengan perubahan sosial ekonomi, dimana 6 variabel berhubungan dengan perubahan partisipasi penghuni dalam kelompok komunitas, 2 variabel berhubungan dengan perubahan penghasilan keluarga dan 2 variabel berhubungan dengan perubahan pengeluaran keluarga.
CITATION STYLE
Diharjo, S., & Tresani, N. (2018). HUBUNGAN PERUBAHAN SOSIAL EKONOMI PENGHUNI DENGAN PERUBAHAN LOKASI DAN KARAKTERISTIK HUNIAN (STUDI KASUS RUSUNAWA PLGB). Jurnal Muara Ilmu Sosial, Humaniora, Dan Seni, 2(1), 7. https://doi.org/10.24912/jmishumsen.v2i1.2056
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.