STRATEGI BARU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN PESANTREN DI ERA SOCEITY 5.0

  • Wasik
  • Moh. Mujibur Rohman
N/ACitations
Citations of this article
26Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Pondok  pesantren hadir di tengah-tengah masyarakat mampu memberikan jawaban terhadap persoalan dan menjadi pusat peradaban di indonesia dalam   memberikan gagasan  untuk mendukung kebijakan, landasan kebangkitan dengan merumuskan kembali tujuan pesantren  melalui sistem pesantren, meningkatkan kualitas pendidikan dan selalu konsisten  meningktkan peran pesantren. Strategi baru yang harus di lakukan oleh pesantren adalah mampu memproyeksikan  jiwa creativiti, critical thinking, comunication, colaboration sehingga nanti mampu bersikap dinamis dan lebih produktif. Penelitian ini masuk dalam penelitian kualitif dengan bentuk kepustakaan (library reseach) dengan metode anlisis isi ( content analisis) dengan sumber literatur manuskrip dari buku, artike jurnal serta media lainnya yang berkaitan dengan strategi baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan pesantren di era soceity 5.0 yang di lakukan secara interaktif utuh dan menyeluruh. Hasil dari karya penulisan ini membuktikan bahwa hadirnya pondok pesantren di tengah-tengah masyarakat membuktikan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan islam yang memiliki peran yang sangat produktif dan tujuan yang jelas dalam memberikan fungsi yang cukup banyak terhadap problem masyarakat dalam  menghadapi berbagi perubahan dan dinamika kehidupan di era soceity 5.0. hal ini pesantren hadir dari berbagai aspek yang sangat penting dengan tetap membangun dan mempertahankan ketahanan umat islam sejalan dengan teologis, filosofis serta historis dari pondok pesantren agar tetap mempertahankan jati dirinya sebagai manusia yang tetap menjunjung tinggi nilai-nilai religius dan nilai-nilai keislaman.

Cite

CITATION STYLE

APA

Wasik, & Moh. Mujibur Rohman. (2023). STRATEGI BARU DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN PESANTREN DI ERA SOCEITY 5.0. BIDAYAH: STUDI ILMU-ILMU KEISLAMAN, 258–270. https://doi.org/10.47498/bidayah.v14i2.2229

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free