Para misionaris bekerja tanpa lelah di tanah misi untuk membangun Kerajaan Allah. Penyesuaian diri dengan budaya dan bahasa baru, beban pekerjaan, relasi dengan rekan kerja dan umat, dan kondisi lingkungan dapat memengaruhi kesehatan mereka. Beberapa dari antara mereka mengalami kelelahan, menjadi sakit, dan akhirnya harus meninggalkan tanah misi. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menumbuhkan kualitas hidup dan kesehatan para misionaris secara menyeluruh, sehingga mereka dapat mewartakan Injil dengan cara-cara yang produktif dan sehat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan studi pustaka. Hasil penelitian ini menemukan bahwa para misionaris yang menjalani kehidupan lintas budaya perlu dipersiapkan dan dibantu untuk mengintegrasikan pikiran, tubuh, dan jiwa secara harmonis agar mereka memiliki kesehatan yang holistik atau menyeluruh, yaitu kesehatan emosional, sosial, fisik, mental, lingkungan, dan rohani. Memiliki kesehatan yang holistik tersebut akan meningkatkan kesejahteraan dan kesediaan mereka untuk melayani di tanah misi.
CITATION STYLE
Dwi Madyo Utomo, K. (2022). Formatio untuk Misionaris: Mengembangkan Kesehatan yang Menyeluruh. Seri Filsafat Teologi, 32(31), 149–162. https://doi.org/10.35312/serifilsafat.v32i31.171
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.