Penelitian ini menggunakan mikroba Staphylococcus aureus, Escherichia coli, Candida albicans dan Malassezia furfur. Pengujian aktivitas antimikroba dilakukan dengan menggunakan metode difusi agar, dengan konsentrasi 10%, 15%, 20%, 25% dan 30% untuk ekstrak metanol. Pada fraksi etil asetat dan n-butanol konsentrasi yang digunakan 10%, 20%, 30% dan 40% untuk kedua bakteri sedangkan konsentrasi 1%, 5%, 10%, 15% dan 20% untuk kedua jamur. Hasil penelitian aktivitas antimikroba yang memiliki daya bunuh terbesar pada ekstrak metanol pada konsentrasi 20% untuk Staphylococcus aureus, untuk Escherichia coli, Candida albicans dan Malassezia furfur pada konsentrasi 25%. Pada fraksi etil asetat untuk Staphylococcus aureus dan Escherichia coli pada konsentrasi 30%, untuk Candida albicans dan Malassezia furfur pada konsentrasi 15%. Pada fraksi n-butanol untuk Staphylococcus aureus pada konsentrasi 20%, untuk Escherichia coli pada konsentrasi 30%, untuk Candida albicans dan Malassezia furfur pada konsentrasi 20% dan 15%.
CITATION STYLE
Febriana, N., Prasetya, F., & Ibrahim, A. (2015). Aktivitas Antimikroba Ekstrak Daun Bungur (Langerstroemia speciosa (L.) Pers). Jurnal Sains Dan Kesehatan, 1(2), 45–50. https://doi.org/10.25026/jsk.v1i2.15
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.