Dampak Penyebaran Berita Palsu (Hoax) Erupsi Gunung Agung

  • Rahmawati O
  • Ari S Y
  • Kharis F
  • et al.
N/ACitations
Citations of this article
35Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Teknologi komunikasi dan informasi merupakan aplikasi pengetahuan dan keterampilan yang digunakan dalam memberikan akses informasi dan perpesanan dengan tujuan untuk membantu menyelesaikan permasalahan manusia agar tercapai tujuan komunikasi. Seiring berkembangnya zaman, ujaran kebencian melalui berita palsu (hoax) semakin meningkat intensitasnya. Kasus yang terjadi sebagai akibat dari menyebarnya hoax dan ujaran kebencian seharusnya dapat menjadi pelajaran berharga oleh pemerintah dalam menentukan regulasi kebijakan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Aktivitas Gunung Agung menyebabkan penurunan jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Pulau Bali. Dampak yang ditimbulkan berupa penurunan wisatawan mancanegara yang masuk melalui Bandara I Gusti Ngurah Rai pada periode Agustus 2018 sebanyak 5,02% dibandingkan jumlah wisatawan pada Agustus Tahun 2017. Pada tahun 2017, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Pulau Bali mencapai 601.553 wisatawan, namun pasca erupsi Gunung Agung jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali menurun menjadi 571.379 wisatawan. Pemerintah Indonesia mencoba mengubah kondisi ini, terutama menjelang Tahun Baru 2018, dimana pemerintah membuat beberapa kampanye untuk menyatakan Bali aman.

Cite

CITATION STYLE

APA

Rahmawati, O. P., Ari S, Y., Kharis, F. A., Rizayati, M. P., Oktariandari, S., & Mukhtadi, M. (2019). Dampak Penyebaran Berita Palsu (Hoax) Erupsi Gunung Agung. Jurnal Manajemen Bencana (JMB), 5(2). https://doi.org/10.33172/jmb.v5i2.459

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free