Campuran lapisan pondasi bawah base B yang baik mempunyai persyaratan untuk agregat yang digunakan yaitu nilai abrasi kecil dari 40%, nilai berat jenis agregat minimum 2,5 dan penyerapan air agregat maksimum 3%. Hal ini sebagai syarat untuk menghindari degradasi dan disintegrasi agregat serta penyerapan air yang baik pada saat pencampuran, penghamparan, pemadatan maupun pada saat melayani lalu lintas selama umur rencana. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh nilai abrasi terhadap nilai penyerapan air rongga pada campuran lapisan pondasi bawah base B dengan menggunakan 3 jenis quarry agregat. Penelitian ini menggunakan alat Los Angeles dan analisa saringan. Berdasarkan hasil pengujian diperoleh nilai abrasi paling baik adalah agregat quarry Solok yaitu 17,5 %, kemudian agregat quarry Pangkalan yaitu 23,7 % dan nilai abrasi yang kurang baik agregat quarry Bangkinang yaitu 34,58. Nilai penyerapan air agregat quarry paling tinggi adalah quarry Bangkinang kemudian quarry Pangkalan, dan nilai penyerapan paling kecil adalah quarry Solok. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat membantu pihak yang berkompeten dalam memberikan rekomendasi penggunaan material berdasarkan nilai abrasi dan nilai penyerapan air agregat.
CITATION STYLE
Putri, L. D., & Soehardi, F. (2020). The Effect of The Aggregate Abrasion Value on The Aggregate Pore Content in The Base Layer above Base B. Siklus : Jurnal Teknik Sipil, 6(1), 84–93. https://doi.org/10.31849/siklus.v6i1.3780
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.