SAUJANA MAGELANG : KOTA PUSAKA BERBASIS ALAM

  • Utami W
N/ACitations
Citations of this article
8Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Magelang adalah sebuah kota kecil dengan pusaka berupa bangunan dan kawasan yang mengelompok dalam palung sebagai bentukan tujuh gunung dan apitan dua sungai, Sungai Elo dan Sungai Progo.  Tujuh gunung yang mengelilingi serta apitan dua sungai tersebut telah menjadikan wilayah dataran Kedu menjadi bagian terpenting dalam sejarah perkembangan fisik di setiap periode waktu karena wilayahnya yang strategis dan mengarah ke garis Yogyakarta-Semarang.  Empat konsep saujana mengarahkan Magelang sebagai koridor tersebut. Permukiman-permukiman serta kawasan non-permukiman yang berkembang dengan pola pembagian Barat-Timur berkembang dengan memperhatikan bentang alam yang ada.  Untuk menjelaskannya, dalam tulisan ini akan dibagi dalam pembahasan struktur ruang kota dan permukiman masa kolonial dengan dasar awal rumah pemimpin-masyarakat-Tuhan pada saat menjadi kebondalem yang pada akhirnya menjadi titik tolak pembangunan dari waktu ke waktu.   Berdasarkan uraian perkembangan kota bisa dijadikan acuan penataan saat ini yang seharusnya tetap menjadikan alam sebagai pertimbangan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Utami, W. (2023). SAUJANA MAGELANG : KOTA PUSAKA BERBASIS ALAM. Arsitekta : Jurnal Arsitektur Dan Kota Berkelanjutan, 5(02), 85–95. https://doi.org/10.47970/arsitekta.v5i02.492

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free