Genre horor menampilkan adegan dengan eksploitasi unsur-unsur horor yang bertujuan untuk membangkitkan ketegangan pembacanya, seperti pembunuhan, makhluk jadi-jadian, kesurupan, ritual-ritual, teror makhluk asing (bukan alien), kanibalisme, tempat angker, dan sebagainya.Salah satu representasi dari genre horor di Indonesia adalah karya-karya Eka Kurniawan dalam kumpulan cerpen Kumpulan Budak Setan. Dalam Kumpulan Budak Setan, horor dipandang sebagai moda yang dipertukarkan di berbagai ranah, dari panggung politik hingga kehidupan sehari-hari. Horor tidak melulu soal hantu, tetapi ruang lain yang menciptakan kemungkinan runtuhnya “realitas” yang seharusnya, yakni tatanan yang kita percaya. Dengan menggunakan dasar teori formula dari John G. Cawelti, penelitian ini akan mengurai data yang menunjukkan pola-pola struktur narasi dan karakteristik karya hingga dapat dikatakan sebagai sebuah cerita horor. Dari kajian yang dilakukan, formula horor yang ditunjukkan Eka Kurniawan dalam kumpulan cerpen ini didominasi oleh horor jenis psikologis dan hantu.
CITATION STYLE
Hapsoro, Y. S. (2020). Menguak Cerita Horor Karya Eka Kurniawan dalam Kumpulan Budak Setan: Sebuah Kajian Formula. Kelasa, 14(2), 223–242. https://doi.org/10.26499/kelasa.v14i2.8
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.