Manajemen Syok Kardiogenik: Suatu Panduan Singkat

  • SIDHI LAKSONO
  • Besmaya B
N/ACitations
Citations of this article
209Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Kejadian syok kardiogenik (SK) memang menurun di era PCI, namun mortalitas jangka pendeknya masih tinggi sampai 80%. Syok kardiogenik paling banyak terjadi sebagai komplikasi dari infark miokard akut, namun dapat juga akibat penggunaan obat-obatan, gagal jantung, obstruksi, atau penyakit perikardium dan metabolik lainnya. Patofisiologi SK berhubungan dengan banyak etiologi dan pencetus. SK perlu dievaluasi berdasarkan ada tidaknya hipoperfusi dan kongesti, sehingga manajemen lanjutan menjadi lebih terarah. Perlu pemantauan hemodinamik yang lebih ketat pada pasien SK dengan hipoperfusi. Pada tinjauan ini, akan dibahas temuan hemodinamik dan evaluasi perfusi pada pasien syok kardiogenik.

Cite

CITATION STYLE

APA

SIDHI LAKSONO, & Besmaya, B. M. B. (2022). Manajemen Syok Kardiogenik: Suatu Panduan Singkat. Hang Tuah Medical Journal, 20(1), 107–121. https://doi.org/10.30649/htmj.v20i1.334

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free