Gerakan Islam radikal masih menjadi masalah di Indonesia. Terdapatberbagai varian gerakan Islam radikal, mulai dari yang bersifat terorisme,transnasionalisme, sampai dengan wahabisme. Secara keseluruhan kelompok Islamradikal memiliki metode dakwah yang khas, yaitu indoktrinasi, cenderung kaku dantekstual dalam memahami Al-Qur’an dan hadis, kekerasan dan pemaksaan dalampelaksanaan ajarannya, menganggap kelompoknya yang benar, dan tidak jarangmemprovokasi. Saat dipraktekkan di Indonesia seringkali mengalami benturandengan negara dan masyarakat, baik dengan sesama muslim dan juga nonmuslim.Studi ini mendeskripsikan penerapan metode dakwah mujadalah dalam rangkamembendung dakwah radikalisme di Indonesia. Metode studi adalah kualitatifpustaka. Hasil studi menunjukkan bahwa metode mujadalah memiliki keunggulanbersifat dialektika dan bisa membongkar pemikiran Islam radikal yang bersumberdari kekeliruan memahami ayat-ayat Allah. Dalam penerapannya, metodemujadalah dapat menyasar kepada para pelaku radikalis maupun umat Islam yangterpengaruh dengan pemikiran radikal. Teknisnya dengan mencobamempertanyakan kembali (dialektika) dan menggunakan logika-logika dasar sertapengetahuan ilmiah dalam membongkar kesalahan berpikir pemahaman radikal,khususnya terkait ayat-ayat jihad dan perang, penegakan syariat Islam, dansebagainya. Aspek yang juga perlu diperhatikan adalah etika dalam komunikasidakwah, agar dakwah dengan metode mujadalah dapat berhasil.
CITATION STYLE
Prianto, A. T. (2020). PENERAPAN METODE DAKWAH MUJADALAH DALAM MEMBENDUNG RADIKALISME DI INDONESIA. INTELEKSIA - Jurnal Pengembangan Ilmu Dakwah, 1(2), 305–326. https://doi.org/10.55372/inteleksiajpid.v1i2.55
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.