Penggunaan bibit kelapa sawit yang bermutu akan menentukan keberhasilan jangka panjang pengelolaan perkebunan kelapa sawit. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan pembibitan kelapa sawit di tingkat prenursery adalah ketersediaan air yang cukup. Bila terjadi kekurangan air dapat mengakibatkan penyimpangan pertumbuhan dan menghasilkan bibit yang tidak prima. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kemampuan sabut kelapayang dikombinasikan dengan pupuk bokasi kotoran ayam untuk menahan air di dalam polibag terhadap pertumbuhan bibit, menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK)yang disusun secara faktorial, terdiri dari dua faktor perlakuan dan tiga kali ulangan. Faktor pertama adalah bobot sabut kelapa (S) terdiri dari 3 level yaitu :S0 =0 g, S1 = 25 g dan S2 = 50 g per polibag. Faktor kedua bobot pupuk bokasi kotoran ayam (B) terdiri dari 4 level yaitu B1 = 50g,B2 = 100 g,B3 = 150gdan B4 = 200 g per polibag.tanah yang digunakan dalam penelitian ini adalah tanah Ultisol (PMK seberat 10 kg per polibag. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sabut kelapa 50 gdan bokasi kotoran ayam 200 g per polibag seacra tunggal memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery, namun tidak terdapat interaksi diantara kedua perlakuan.
CITATION STYLE
Effendy, I., Gribaldi, G., & Jalal, B. A. (2019). APLIKASI SABUT KELAPA DAN PUPUK BOKASI KOTORAN AYAM TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT SAWIT DI PRE NURSERI. Jurnal Agrotek Tropika, 7(2), 405. https://doi.org/10.23960/jat.v7i2.3367
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.