Menigkatnya kasus Penyakit Tidak Menular merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk mengatasi masalah tersebut, Salah satu program yang dicanangkan oleh pemerintah adalah Pos Pembinaa Terpadu penyakit tidak menular, program tersebut digalakkan guna peningkatan mutu dan derajat kesehatan serta pelayanan kesehatan. Peran masyarakat secara mandiri dan berkesinambungan sangat diperlukan untuk mengendalikan factor resiko penyebaran Penyakit Tidak Menular., dengan pencegahan faktor risiko penyakit tidak menular dapat dilakukan sejak dini dan kejadian penyakit tidak menular di masyarakat dapat diminimalkan.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi keaktifan kunjungan ke pos pembinaa terpadu penyakit tidak menular Di Desa Bulupitu. Desain penelitian menggunakan studi deskriptif. Populasi penelitian adalah seluruh sasaran pembinaa terpadu penyakit tidak menular sejumlah 3426 orang. Sampel diambil dengan menggunakan tehnik sampling random atau acak sebanyak 97 orang. Data primer menggunakan kuesioner. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan pendekatan statistik deskriptif dan non-parametrik.Uji statistic yang dignakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan uji non –parametrik yaitu analisis Chi-Kuadrat. Hasil analisa data menunjukkan bahwa faktor jenis kelamin, pengetahuan, pekerjaan, penghasilan, jarak, dan peran kader mempunyai korelasi dengan keaktifan kunjungan pembinaan terpadu penyakit tidak menular setiap bulan, sedangkan Pendidikan, dukungan keluarga seseorang tidak mempunyai korelasi dengan keaktifan kunjungan pembinaan terpadu penyakit tidak menular.
CITATION STYLE
Rusdiyanti, I. (2018). Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Keaktifan Kunjungan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Di Desa. Healthy-Mu Journal, 1(2), 51–58. https://doi.org/10.35747/hmj.v1i2.918
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.