The great commission contained in Matthew 28:19-20 if not understood in its entirety will lead to shallow understanding. And as a result, God's real purpose cannot be achieved because part of the implementation process has been neglected or only partially emphasized. In this study, the literature study research method was used by describing the general understanding of education, the nature and scope of Christian Religious Education, understanding the great mandate and the keywords contained in it and then providing an understanding of the inseparable relationship of the great mandate. It was found that the Great Commission could not be carried out without systematic Christian Religious Education and Christian Religious Education also played a role in evaluating the spiritual growth of God's congregation.Keywords: christian education, great commission, mathew 28: 19-20 AbstrakAmanat agung yang terdapat dalam Matius 28:19-20 apabila tidak dipahami secara keseluruhan akan menimbulkan pemahaman yang dangkal. Dan akibatnya tujuan Allah yang sesungguhnya tidak dapat tercapai karena sebagian dari proses pelaksanaan yang ditetapkan terabaikan atau hanya menekankan sebagian. Dalam Penelitian ini digunakan metode penelitian studi pustaka dengan menguraikan pengertian pendidikan secara umum, hakikat dan ruang lingkup Pendidikan Agama Kristen, pengertian amanat agung dan kata kunci yang terdapat didalamnya kemudian memberikan pemahaman tentang hubungan amanat agung yang tidak dapat terpisahkan. Ditemukan bahwa Amanat agung tidak dapat terlaksana tanpa adanya Pendidikan Agama Kristen yang sistematis dan Pendidikan Agama Kristen juga berperan untuk mengevaluasi pertumbuhan kerohanian jemaat Tuhan.Kata Kunci: pendidikan agama kristen, amanat agung, matius 28: 19-20
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.
CITATION STYLE
Pakpahan, D. F., Sihombing, D. N., Ningsih, H. W., & Deak, V. (2022). Hubungan Pendidikan Agama Kristen Dengan Amanat Agung Dalam Matius 28:19-20. ILLUMINATE: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani, 5(1), 93–106. https://doi.org/10.54024/illuminate.v5i1.135