Tepung terigu merupakan salah satu tepung yang paling banyak digunakan di Indonesia karena dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti roti, kue, mie dan lain-lain. Tepung terigu terbuat dari tumbuhan gandum yang sulit ditanam di wilayah Indonesia, sehingga Indonesia perlu mengimpor gandum dari luar. Tanaman garut (Maranta aerundinaceae L.) merupakan bahan pangan yang berpotensi dan dapat dikembangkan sebagai pengganti tepung terigu karena umbi garut mengandung karbohidrat tinggi dan dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan tepung garut sebagai pengganti te pung terigu dalam pembuatan kue bingka. Terdapat 5 perlakuan untuk pembuatan bingka yaitu A1 (100% tepung terigu), A2 (70% tepung terigu : 30% tepung garut), A3 (50% tepung terigu : 50% tepung garut), A4 (30% tepung terigu : 70% tepung garut), A5 (100% tep ung garut). Uji yang dilakukan adalah uji hedonik dan uji mutu hedonik. Berdasarkan hasil penelitian, penambahan tepung garut dalam pembuatan kue bingka berpengaruh pada warna, rasa, aroma, dan tekstur yang dihasilkan. Rasa kue bingka yang disukai oleh panelis yaitu pada perlakuan A2 dengan 70% tepung terigu dan 30% tepung garut serta perlakuan A3 dengan 50% tepung terigu dengan 50% tepung garut.
CITATION STYLE
Ilmannafian, A. G., Lestari, E., & Halimah, H. (2018). Pemanfaatan Tepung Garut Sebagai Substitusi Tepung Terigu Dalam Pembuatan Kue Bingka. Jurnal Teknologi Agro-Industri, 5(2), 141–151. https://doi.org/10.34128/jtai.v5i2.80
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.