Permasalahan yang sering terjadi dalam proyek konstruksi adalah keterlambatan (delay). Proyek Pembangunan Rumah Susun PEMKOT Tual yang berlokasi di Desa Faunil, Fiditan, Kota Tual dipilih untuk studi kasus karena mengalami keterlambatan progres dalam pelaksanaannya sebesar 10% pada progress 37%. yang menyebabkan total waktu penyelesaian proyek menjadi lebih lama, dengan rencana waktu penyelesaian proyek yaitu 240 hari. Tujuan dari penilitian ini adalah untuk mengetahui besar biaya minimum dan waktu durasi optimum dalam melakukan percepatan dengan metode crashing. Dibantu juga dengan menggunakan Software Primavera 6.0 untuk menentukan lintasan kritis proyek serta membuat model simulasi berupa schedule baru setelah dilakukan analisis percepatan. Alternatif percepatan proyek yang digunakan adalah penambahan 2 jam kerja (lembur) dan penambahan 3 jam kerja (lembur). Hasil analisis untuk alternatif penambahan 2 jam kerja (lembur) diperoleh waktu dan biaya optimal 212 Hari dengan efisiensi biaya total sebesar Rp. 2.191.618.219,87, Sedangkan untuk penambahan 3 jam kerja (lembur) diperoleh waktu dan biaya optimal 204 hari dengan efisiensi biaya total sebesar Rp. 2.130.829.206,76. Hasil analisis menunjukan bahwa percepatan proyek dengan alternatif penambahan 3 jam kerja lembur menghasilkan waktu dan biaya total lebih sedikit dibanding dengan alternatif penambahan 2 jam kerja.
CITATION STYLE
Muhammad Rivaldy, Oppier, I., A. Sangadji, F., & Ishak Latuconsina, S. (2023). Optimalisasi Pelaksanaan Pekerjaan Dengan Menggunakan Metode Crashing Pada Pembangunan Rumah Susun Pemerintah Kota Tual. Jurnal MESIL (Mesin Elektro Sipil), 4(1), 11–16. https://doi.org/10.53695/jm.v4i1.834
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.