MODEL KONSELING SELF-DISCLOSURE PADA REMAJA (STUDY KASUS ORANG TUA BERCERAI)

  • Amelisa M
N/ACitations
Citations of this article
45Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Dalam pengungkapan-diri (Self-Disclosure) ini, konselor menjelaskan bagaimana ia pernah merasakan seperti yang dirasakan oleh klien dengan mengutip sebuah contoh dari kehidupan pribadinya. konselor tidak masuk ke datail dan mempertahankan fokusnya tetap pada klien.Sehingga klien mengerti bahwa konselor pernah memiliki pengalaman serupa dan benar-benar memahami bagaimana perasaannya. Dalam pengungkapan-diri ini, konselor menjelaskan bagaimana ia pernah merasakan seperti yang dirasakan oleh klien dengan mengutip sebuah contoh dari kehidupan pribadinya. konselor tidak masuk ke datail dan mempertahankan fokusnya tetap pada klien. klien sekarang mengerti bahwa konselor pernah memiliki pengalaman serupa dan benar-benar memahami bagaimana perasaannya. tulisan ini akan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan keterbukaan diri dan manfaat keterbukaan diri bagi remaja. Kata Kunci : Self disclosure, Remaja Orang Tua Bercerai.

Cite

CITATION STYLE

APA

Amelisa, M. (2018). MODEL KONSELING SELF-DISCLOSURE PADA REMAJA (STUDY KASUS ORANG TUA BERCERAI). Hisbah: Jurnal Bimbingan Konseling Dan Dakwah Islam, 15(1), 57–67. https://doi.org/10.14421/hisbah.2018.151-05

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free