Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) menunjukkan angka stunting (pendek) di provinsi Nusa Tenggara Barat masih diatas angka stunting nasional sebesar 27,6 % (2019) dan termasuk 10 provinsi dengan angka stunting tertinggi. Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum dan saat kehamilan serta setelah persalinan mempengaruhi pertumbuhan janin dan risiko terjadinya stunting. Faktor lainnya pada ibu yang mempengaruhi adalah postur tubuh ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu dekat, ibu yang masih remaja, serta asupan nutrisi yang kurang pada saat kehamilan. Berdasarkan uraian permasalahan diatas, maka kami sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata Muhammadiyah Aisyiyah (KKN-Mas) memberikan sosialisasi seminar mengenai pencegahan stunting yang dilakukan di desa Kekeri, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat. Metode pelaksanaan kegiatan peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai stunting dan cara pencegahannya dilakukan melalui tahapan berikut ini (1) survei dan perkenalan dengan kader posyandu, tokoh masyarakat dan pihak Puskesmas, (2) mengumpulkan data subyektif dan obyektif terkait status gizi balita, (3) melakukan koordinasi lintas sektoral dengan pihak Desa, (4) peningkatan pengetahuan masyarakat yang (5) evaluasi tingkat kunjungan keposyandu dan pengetahuan kader. Diharapkan dengan adanya kegiatan ini dapat meningkatkan sumber daya manusia yang ada di desa. Kata Kunci: Stunting, KKN-Mas, Seminar
CITATION STYLE
Yuindra, D., Sunaryadi, S., Yusmaniarti, Y., & Saputera, S. A. (2022). SEMINAR PARENTING DALAM PENCEGAHAN STUNTING MELALUI KKN-MUHAMMADIYAH AISYIYAH DI LOMBOK BARAT. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (JIMAKUKERTA), 2(1), 31–34. https://doi.org/10.36085/jimakukerta.v2i1.2839
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.