Masjid Al-Mannar merupakan masjid tertua yang ada di Bengkulu Selatan. Masjid ini menjadi lembaga penyiaran Islam pertama kali disana. Sebagai masjid tertua, tentu memiliki jamaah tetap dan fanatik untuk melaksanakan ibadah di tempat tersebut. Namun fenomena yang terjadi pada saat ini, masjid Al-Mannar sepi jamaahnya. Hal ini tentu cukup mengherankan karena sebelumnya masjid tertua ini begitu banyak jamaahnya. Beberapa studi terdahulu hanya membahsas mengenai upaya atau langkah-langkah dalam memakmurkan masjid atau upaya meningkatkan minat shalat berjamaah. Penelitian belum melihat pada faktor yang melatarbelakangi rendahnya minat masyarakat shalat berjamaah sebagai sumber persoalaannya. Jenis penelitian yang digunakan ialah penelitian kualitatif, dengan alat pengumpulan data berupa wawancara, observasi dan dokumenatsi. Adapun analisis data dengan teknik induktif. Hasil dari penelitian menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan rendahnya masyarakat melaksanakan shalat berjamaah, diantaranya; letak lokasi masjid al-Mannar kurang strategis, banyak juga penduduk yang sibuk kerja, ada juga penduduk yang sering keluar daerah, banyak penduduk pindah tempat tinggal, ada juga penduduk pergi mencari ikan berangkat sebelum subuh pulangnya tengah hari, sibuk memperbaiki alat-alat penangkap ikan serta mengecek perahu kalau ada kekuranganya, para ibu-ibu sibuk berjualan serta mengasinkan ikan, dan juga sudah banyak masjid-masjid baru yang berdiri.
CITATION STYLE
Pasmah, C. (2020). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Rendahnya Minat Masyarakat Melaksanakan Shalat Berjamaah (Studi Kasus Pada Jamaah Masjid Al-Mannar, Bengkulu Selatan). Ta’lim, 2(2), 59–74. https://doi.org/10.36269/tlm.v2i2.203
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.