Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk kategori fatis, fungsi kategori fatis dalam komunikasi, dan distribusi kategori fatis dalam kalimat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengungkap bentuk dan fungsi kategori fatis dalam komunikasi serta distribusi kategori fatis dalam kalimat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian adalah film Sasak yang berjudul “Kanak Pondok” yang terdiri atas sembilan episode dengan judul yang berbeda-beda. Kajian teori yang digunakan adalah kategori fatis, bentuk kategori fatis, dan fungsi kategori fatis. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan tujuh belas data, yaitu “lah”, “aro”, “keh”, “woi”, “nah”, “eh”, “dong”, “yaok”, “jak”, “wah”, “pak”, “anih”, “segerah”, “lillah”, “allahuakbar”, “assalamu’alaikum”, dan “astagfirullah”. Terdapat tiga bentuk kategori fatis yang ditemukan, yaitu partikel, kata, dan frasa fatis. Bentuk kategori fatis tersebut memiliki fungsi yang berbeda-beda ketika digunakan dalam komunikasi, seperti menyatakan sebuah kekesalan, ketidakpercayaan, penekanan terhadap sesuatu, memulai pembicaraan, mengukuhkan suatu pembicaraan agar tetap berlangsung, penolakan, menekankan kesalahan mitra tutur, keheranan, pembuktian, ketidakmungkinan, kesungguhan, dan kekagetan. Dalam distribusinya dalam kalimat, kategori fatis menempati posisi di awal, di tengah, dan di akhir kalimat.(The problem in this research is how the form of the phatic category, function of the phatic category in communication, and distribution of the phatic category in sentences. The study aims to describe the phatic category in Sasak language, function of phatic category in Sasak language, and distribution of phatic category in Sasak language. The method used in this study is a qualitative descriptive. The data source is Sasak film entitled “Kanak Pondok” and the data taken from nine episodes with different titles. Based on the results of the study, there are seventeen data, which are “lah”, “aro”, “keh”, “woi”, “nah”, “eh”, “dong”, “yaok”, “jak”, “wah”, “pak”, “anih”, “segerah”, “lillah”, “allahuakbar”, “assalamu’alaikum”, and “astagfirullah”. There are three forms of phatic category, they are particles, word, and phrases phatic. The phatic categories have different functions when used in communication, such as said pique, distrust, emphasis on something, start a conversation, maintain the conversation, rejected, emphasize the partner mistakes, amazement, proof, impossibility, sincerity, and shock. The distribution of phatic categories was in the beginning, middle, and the end of the sentence.)
CITATION STYLE
Haula, B., Wahya, N., & Sufyan, A. (2019). KATEGORI FATIS DALAM BAHASA SASAK (Phatic Category in Sasak Language). Kandai, 15(2), 201. https://doi.org/10.26499/jk.v15i2.1268
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.