Perancangan desain interior Japanese BBQ Restaurant ini dilatar belakangi oleh perancangan bisnis dalam bidang kuliner, yaitu restoran Jepang yang bernama Kiyoku Japanese BBQ Restaurant yang berlokasi di Kuta, Bali. Restoran tersebut menjual masakan khas Jepang, yaitu yakiniku (masakan panggang) dan shabu-shabu (masakan rebus), dimana restoran menerapkan sistem ‘self-service with assistance’. Maksud dari sistem ‘selfservice with assistance’ adalah customer melayani diri sendiri dengan cara memilih bahan masakan yang diinginkan dan memasaknya sendiri pada meja makan yang telah disediakan,namun tetap mendapatkan pelayanan profesional dari pegawai. Oleh karena menggunakan sistem self-service, maka diperlukan perancangan furnitur dan sistem kebakaran yang baik dan sesuai dengan standar. Restoran menggunakan lahan yang memanjang ke belakang, dengan bangunan yang merupakan bekas rumah tinggal, sehingga diperlukan perancangan interior yang menyeluruh dan zoning area yang tepat untuk menghindari kesan melorong dan memanjang. Gaya desain yang diangkat adalah gaya Jepang, sesuai dengan jenis masakan yang dijual di restoran, sedangkan tema desain diangkat dari rumah petani (farmhouse) Jepang pada zaman Edo. Lahan bangunan restoran memiliki luas total sebesar kurang lebih 865,22 meter persegi dan memiliki sepuluh kebutuhan ruang utama yakni, area makan, area display, area kasir, area dapur, area kantor, area pegawai, area guide, area toilet, area penyimpanan, dan area akuarium.
CITATION STYLE
Morina, M., Kusumowidagdo, A., & Indrawan, S. E. (2016). Desain Interior Restoran Jepang dengan Sistem Self-Service yang Bernuansa Japanese Farmhouse. KREASI, 1(2), 53–76. https://doi.org/10.37715/kreasi.v1i2.195
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.