Karbon merupakan sumber makanan bagi mikroorganisme tanah, sehingga dengan adanya C-organik di dalam tanah akan memacu aktivitas mikroorganisme sehingga dapat meningkatkan proses dekomposisi tanah dan juga reaksi-reaksi bahan organik di dalam tanah. Meningkatkan proses dekomposisi tanah dan juga reaksi-reaksi yang membutuhkan bantuan mikroorganisme. Penentuan kadar C-organik ini dilakukan dengan menggunakan metode spektrofotometri uv vis berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh nilai kadar hara C-organik pada sampel tanah dengan kode lab T46-44/21-LA/IRG sebanyak 44 sampel yang dianalisa diperoleh hasil kadar C-organik berkisar antara 0,81-4,08%. Terdapat beberapa kadar C-organik yang berada pada kisaran defisiensi yaitu 1 sampel kategori sangat rendah (<1,00%), 24 sampel kategori rendah (1,00-2,00%) dan 6 sampel kategori tinggi (3,01-5,00%) serta terdapat juga 13 sampel yang berada pada kisaran optimal dengan kategori sedang (2,01-3,00%). Hasil analisis yang diperoleh, kadar C-organik banyak yang berada pada kisaran defisiensi. Kisaran defisiensi (rendah), dampak dari kurangnya kadar C-organik tanah adalah pertumbuhan tanaman yang kurang baik. Agar tanah menjadi baik maka untuk meningkatkan kadar C-organik tanah dan kualitas tanah, maka dilakukan penambahan pupuk kompos atau pupuk urea agar mendapatkan kualitas tanah yang baik dengan kadar C-organik tanah yang baik dengan kadar C-organik tanah sesuai standar.
CITATION STYLE
Sari, R., Maryam, & Yusmah, R. A. (2023). PENENTUAN C-ORGANIK PADA TANAH UNTUK MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS TANAMAN DAN KEBERLANJUTAN UMUR TANAMAN DENGAN METODA SPEKTROFOTOMETRI UV VIS. JURNAL TEKNOLOGI PERTANIAN, 12(1), 11–19. https://doi.org/10.32520/jtp.v12i1.2598
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.