Sumber kontaminasi dalam pengolahan pangan dapat berasal dari penggunaan wadah dan peralatan pengolahan yang kotor. Peralatan makan agar tidak menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia serta memenuhi persyaratan kesehatan harus dicuci dengan benar yaitu meliputi pembuangan sisa makanan, pembilasan awal, pencucian, pembilasan akhir, sanitasi dan desinfeksi. Daun kedondong memiliki potensi antimikroba yang dapat digunakan sebagai desinfektan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemakaian ekstrak daun kedondong (Spondias dulcis) sebagai desinfektan alami dalam menurukan angka kuman pada piring makan. Jenis penelitian ini adalah Pre-experiment dengan pendekatan pre and post design. Hasil penelitian menunjukkan prosentase penurunan angka kuman sesudah diberi perlakuan adalah konsentrasi 4% sebesar 86,25%, konsentrasi 8% sebesar 66,04%, dan konsentrasi 12% sebesar 63,24%. Hasil uji statistik Paired T Test menunjukkan pada konsentrasi 4% nilai sig 0,174 0,05, konsentrasi 8% nilai sig 0,126 0,05, konsentrasi 12% nilai sig 0,194 0,05, dari ketiga konsentrasi nilai sig lebih besar dari 0,05 berarti tidak ada perbedaan angka kuman sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Hasil uji ANOVA nilai sig 0,356 dari 0,05 berarti tidak ada perbedaan penurunan angka kuman yang signifikan pada piring makan antara penggunaan konsentrasi 4%, 8% maupun 12%. Kesimpulan penelitian ini bahwa tidak ada pengaruh pemakaian ekstrak daun kedondong (Spondias Dulcis) sebagai desinfektan alami dalam menurunkan angka kuman pada piring. Disarankan piring yang telah dicuci bersih sebaiknya didesinfeksi agar angka kuman pada piring sesuai persyaratan.
CITATION STYLE
Kaffah, S., Budiono, Z., & Mulyasari, T. M. (2019). PENGARUH PEMAKAIAN EKSTRAK DAUN KEDONDONG (Spondias dulcis) SEBAGAI DESINFEKTAN ALAMI DALAM MENURUNKAN ANGKA KUMAN PADA PIRING MAKAN. Buletin Keslingmas, 38(3), 243–251. https://doi.org/10.31983/keslingmas.v38i3.5389
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.