Kanker serviks merupakan penyebab kematian tertinggi kedua pada wanita di negara yang sedang berkembang setelah kanker payudara, diperkirakan sebesar 273.000 kematian setiap tahunnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran upaya peningkatan cakupan pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat di Dinas Kesahatan Kota Solok dan merumuskan alternatif penyelesaian masalahnya. Identifikasi masalah penelitian ini dilakukan dengan dua pendekatan yaitu pendekatan logis dan pendekatan politis. Identifikasi masalah kesehatan melalui pendekatan logis dilakukan dengan cara melihat dan menganalisis data-data yang ada. Masalah yang ditemukan dengan menggunakan metode USG adalah rendahnya cakupan pemeriksaan IVA di Kota Solok (19%). Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu kurangnya motivasi wanita usia subur (WUS) untuk pemeriksaan iva, tidak adanya kader khusus iva, kurangnya sosialisasi / penyuluhan pada wanita usia subur (WUS) tentang pemeriksaan iva, kurangnya tersedia poster, brosur dan pamflet tentang IVA, serta kurangnya dukungan dari keluarga (suami). Program intervensi prioritas upaya peningkatan cakupan IVA yaitu: melakukan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi dan tentang pemeriksaan IVA serta langsung melakukan pemeriksaan IVA gratis dan membentuk kader-kader khusus IVA untuk melakukan promosi IVA kepada masyarakat. Dalam pelaksanaan kegiatan penyuluhan IVA dan pelaksanaan pemeriksaan IVA ini digunakan Plan, Do. Check, dan Action (PDCA). Dari data yang didapatkan sekitar 88 % WUS tidak pernah memeriksakan diri ke Puskesmas, hal ini karena pengetahuan masyarakat yang cukup (58%).
CITATION STYLE
Sari, R. P., & Abdiana, A. (2019). Upaya Peningkatan Cakupan Pemeriksaan Inspeksi Visual Dengan Asam Asetat (Iva) Di Dinas Kesehatan Kota Solok. Jurnal Kesehatan Andalas, 8(3), 635. https://doi.org/10.25077/jka.v8i3.1052
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.