Evaluasi Tingkat Kesesuaian Lahan Gambut Sebagai Alternatif Pengembangan Tanaman Pangan di Kecamatan Kota Subulussalam

  • Binhar B
  • Sugianto S
  • Zainabun Z
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Abstrak. Lahan gambut di Kecamatan Rundeng Kota Subulussalam masih belum optimal digunakan karena minimnya sumber daya masyarakat setempat, terjadinya alih fungsi lahan menjadi perkebunan kelapa sawit, degradasi lahan akibat kebakaran dan pembalakan liar. Tujuan dari penelitian ini adalah menilai tingkat kesesuaian lahan gambut dan mengetahui faktor pembatas apa saja yang mempengaruhinya. Penelitian ini menggunakan metode survai deskriptif yang didasarkan pada hasil obeservasi lapangan dengan metode matching antara karakteristik lahan dan syarat tumbuh tanaman pangan baik padi sawah lebak, jagung maupun kedelai. Hasil analisis lahan gambut di lokasi penelitian yaitu desa  panglima shaman, pasar rundeng dan binanga tergolong lahan gambut tidak sesuai (N) sampai sesuai marginal (S3) baik itu pada tanaman padi sawah lebak, jagung maupun kedelai. Adapun faktor-faktor pembatas yang dapat diperbaiki pada kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial adalah drainase, KB, KTK, P2O5 dan K2O. Sedangkan faktor-faktor pembatas yang tidak dapat diperbaiki pada kelas kesesuaian lahan aktual dan potensial adalah kedalaman dan kematangan  gambut, tinggi dan lama genangan, serta temperatur dan curah hujan.Suitability Evaluation of the Level in Peatlands as an Alternative Food Crop Development in Rundeng Subdistrict, Subulussalam CityAbstract. Peatlands in Rundeng Subdistrict Subulussalam City are still not optimally used due to lack of local community resources, land conversion to oil palm plantations, land degradation due to fire and illegal logging. The purpose of this study is to assess the suitability of peatlands and find out what are the limiting factors that influence them. This research used descriptive survey method which is based on the results of field observation with a matching method between the characteristics of the land and the requirements for growing food crops especially to lebak paddy rice, corn and soybeans. The results of the analysis of peatlands in the study location are the village of Panglima Shaman, Rundeng and Binanga markets classified as non-conforming (N) to marginal (S3) suitable both in lebak paddy rice, corn and soybean. The limiting factors that can be corrected in the actual and potential land suitability class are drainage, KB, CEC, P2O5 and K2O. While the limiting factors that cannot be corrected in the actual and potential land suitability class are peat thickness and maturity, inundation height and duration, and temperature and rainfall.

Cite

CITATION STYLE

APA

Binhar, B., Sugianto, S., & Zainabun, Z. (2020). Evaluasi Tingkat Kesesuaian Lahan Gambut Sebagai Alternatif Pengembangan Tanaman Pangan di Kecamatan Kota Subulussalam. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pertanian, 5(1), 551–564. https://doi.org/10.17969/jimfp.v5i1.13859

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free