Artikel ini mengkaji cerita rakyat Sasak, Samawa, dan Mbojo, yakni Mandalika, Lala Buntar, dan La Hila. Ketiga cerita rakyat tersebut diambil melalui studi pustaka terhadap hasil penelitian dan kumpulan cerita rakyat. Ketiga cerita rakyat sebagai sumber data dibandingkan untuk melihat bagian-bagian yang menunjukkan persamaan dan perbedaan. Dengan melakukan perbandingan terhadap unsur intrinsik pembangun karya sastra, ditemukan adanya perbedaan ketiga cerita terdapat pada unsur tokoh dan penokohan serta cara penyelesaian konflik atau permasalahan yang dihadapi. Adanya bagian-bagian yang menunjukkan perbedaan tersebut pada tahap yang lebih jauh menunjukkan persamaan. Perbedaan pada bagian tokoh dan penokohan disamakan oleh rupa tokoh yang sama-sama cantik sehingga menghadapi permasalah yang sama. Perbedaan cara penyelesaian konflik atau permasalahan disatukan oleh tujuan yang sama, yakni sama-sama bermaksud menjadikan diri mereka sebagai milik orang banyak, bukan orang tertentu. Adanya perbedaan pada beberapa unsur pembangun karya sastra mengarah pada maksud dan tujuan yang sama.
CITATION STYLE
Bahri, S. (2019). MANDALIKA, LALA BUNTAR, DAN LA HILLA: PERBANDINGAN CERITA RAKYAT SASAK, SAMAWA, DAN MBOJO. MABASAN, 13(2), 189–208. https://doi.org/10.26499/mab.v13i2.262
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.