Gempuran hoax atau berita bohong menjadi semakin menghawatirkan. Penggunaan sosial media yang menjadi salah satu arena penyebaran hoax harus mendapat perhatian utama khususnya bagi generasi Z yang merupakan konsumen mayoritas dari jejaring tersebut. Pada makalah ini akan dipaparkan mengenai bagaimana peranan literasi media melalui kajian linguistik fungsional menjadi senjata terhadap serangan berita bohong, yang diterapkan dalam ranah pendidikan di Indonesia. Literasi media merupakan sarana untuk menjadikan kita pembaca yang kritis dan tidak langsung terprovokasi oleh isu yang media sajikan (Cope, 2002). Sebagai bagian tak terpisahkan dari esensi Systemic Functional Linguistics atau tata bahasa fungsional, literasi media mengajak kita untuk faham akan bagaimana sebuah teks memiliki multidimensi dalam pengkonstruksian makna (Halliday dan Matthiessen, 2004). Oleh karena itu, sudah saatnya linguistik fungsional digalakan sebagai senjata ampuh anti hoax dalam dunia pendidikan di Indonesia. Kata kunci:
CITATION STYLE
Rahmatunisa, W. (2017). Literasi Media Melalui Kajian Linguistik Fungsional di Indonesia. FON : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 11(2). https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v11i2.726
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.