Potensi luas lahan dan kegiatan pengolahan kopi memang menjadi landasan ekonomi masyarakat, namun belum memiliki dampak langsung terhadap proses pengembangan produk inovatif kopi, sedangkan produk kopi arabika Gayo yang dipasarkan saat ini masih didominasi dalam bentuk green bean saja. Penelitian berlokasi di Kabupaten Aceh Tengah dengan pertimbangan besarnya potensi pengembangan produk olahan kopi Gayo. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik FGD (Focus Group Discussion) untuk menghasilkan faktor kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman sebagai dasar penyusunan strategi pengembangan produk bubuk kopi Gayo. Rumusan strategi pengembangan produk bubuk kopi Gayo dari matriks SWOT adalah a) Mengembangkan wilayah sentra produksi kopi Gayo di Aceh Tengah yang didasari indeks geografis dengan sistem tanam varietas sejenis dengan karakteristik rasa yang beragam serta mempromosikan kopi arabika Gayo melalui event seperti pameran, b) Pengusaha industri bubuk kopi nasional perlu didukung sistem permodalan dan riset untk upaya diversifikasi dan pengembangan inovasi produk olahan, c) Pengembangan inovasi varian rasa bubuk kopi Gayo sesuai selera konsumen, d) Mengurangi intensi persingan di antara daerah penghasil kopi, perlu dilakukan segmentasi pasar bubuk kopi berdasarkan negara tujuan dan target pelanggan, perlu standardisasi proses sertifikasi sistem industri kopi arabika berdasarkan selera negara tujuan.Kata kunci: Kopi Bubuk Gayo, Strategi Pengembangan
CITATION STYLE
Bagio, B., Kembaren, E. T., Fadli, F., & Suryadi, S. (2021). STRATEGI PENGEMBANGAN BUBUK KOPI GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH. Jurnal Agrisep, 22(1), 63–72. https://doi.org/10.17969/agrisep.v22i1.21492
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.