Perbedaan Kualitas Sekolah Unggulan di Kabupaten Banyuwangi Setelah Diberlakukannya Sistem Zonasi Studi Kasus di SMPN 1 Banyuwangi

  • Sinsyi M
  • Setiadi Y
N/ACitations
Citations of this article
17Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Setelah diberlakukannya sistem zonasi, sekolah unggulan tidak dapat lagi menyeleksi siswa yang berprestasi guna mempertahankan kualitasnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kualitas sekolah unggulan di Kabupaten Banyuwangi setelah diberlakukannya sistem zonasi dengan analisis Wilcoxon Signed Rank Test dan mengkonfirmasi dimensi serta indikator kualitas sekolah unggulan di Kabupaten Banyuwangi dengan CFA. Responden dalam penelitian ini adalah semua guru yang sudah mengajar sejak sebelum diberlakukannya sistem zonasi dan masih aktif mengajar hingga saat ini. Variabel yang digunakan yaitu sarana dan prasarana, guru, manajemen sekolah, dan proses pembelajaran. Hasil yang diperoleh yakni hanya proses pembelajaran saja yang berbeda antara sebelum dan setelah zonasi. Dimensi guru merupakan dimensi yang paling memiliki korelasi kuat dengan kualitas sekolah unggulan SMPN 1 Banyuwangi di Kabupaten Banyuwangi.

Cite

CITATION STYLE

APA

Sinsyi, M. M., & Setiadi, Y. (2021). Perbedaan Kualitas Sekolah Unggulan di Kabupaten Banyuwangi Setelah Diberlakukannya Sistem Zonasi Studi Kasus di SMPN 1 Banyuwangi. Seminar Nasional Official Statistics, 2021(1), 705–714. https://doi.org/10.34123/semnasoffstat.v2021i1.1015

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free