Membangun Sumber Daya Manusia Berkelanjutan pada Komunitas Adat Terpencil (Studi Kasus Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi)

  • Astarika R
  • Endang P
  • Sulastri E
N/ACitations
Citations of this article
48Readers
Mendeley users who have this article in their library.

Abstract

Moderenisasi dan Globalisasi mengancam keberlanjutan kehidupan Komunitas Adat Terpencil (KAT) di Indonesia, khususnya Suku Anak Dalam (SAD) yang mendiami hutan belantara Sumatera. Karakter SAD yang terpencar dan belum terlibat dalam berbagai jaringan dan pelayanan sosial,ekonomi, politik, membuat komunitas ini semakin termarginalkan. Pendidikan merupakan salah satu solusi untuk mengubah keadaan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model pendidikan seperti apa yang dibutuhkan SAD dan mengetahui pemberdayaan apa saja yang sudah dilakukan untuk mereka. Penelitian dilakukan di Desa Bukit Suban Kecamatan Air Hitam Kabupaten Sarolangun. Data penelitian dianalisis dengan menggunakan model studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Model pembedayaan pendidikan alternatif yang berdasarkan pada aspek Kultural budaya setempat , yang mudah diterima oleh SAD. Pemerintah, Swasta dan LSM terlibat aktif dalam pemberdayaan pendidikan bagi SAD. Swasta dan LSM bergerak di pendidikan alternatif yang bersifat non formal, sedangkan Pemerintah memberikan pelayanan pendidikan formal dan juga non formal. Pendidikan membawa perubahan cara pandang, pendidikan bagi SAD merupakan simbol perlawanan dari penindasan.

Cite

CITATION STYLE

APA

Astarika, R., Endang, P., & Sulastri, E. (2019). Membangun Sumber Daya Manusia Berkelanjutan pada Komunitas Adat Terpencil (Studi Kasus Suku Anak Dalam di Taman Nasional Bukit Duabelas Jambi). Jurnal Inovasi Sains Dan Teknologi (INSTEK), 2(1), 52–62. https://doi.org/10.51454/instek.v2i1.97

Register to see more suggestions

Mendeley helps you to discover research relevant for your work.

Already have an account?

Save time finding and organizing research with Mendeley

Sign up for free