Penelitian ini membahas mengenai bagaimana fungsi Masjid Namira Lamongan dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitar. Eksistensi dakwahnya tidak hanya bisa dinikmati di ruang masjid saja melainkan juga di media sosial melalui Youtube Channel Masjid Namira, Instagram dan Telegram. Metode yang digunakan dalam penelitian ini ialah metode sejarah dengan pendekatan historis dan pendekatan sosiologis melalui wawancara dengan beberapa jamaah dan pengajar di Masjid Namira. Pendekatan ini digunakan untuk meneropong segi-segi sosial peristiwa yang dikaji. Temuan riset adalah: pertama, fungsi Masjid Namira dalam memberikan pengaruh kepada masyarakat dan jamaahnya melalui beberapa kegiatan keagamaan yang aktif diadakan di setiap minggunya, baik itu melalui pengajian maupun pembelajaran Al-Qur’an. Kedua, Masjid Namira juga menjadi salah satu gerakan dakwah yang menggandeng anak muda dan remaja untuk memakmurkan masjid melalui beberapa kegiatan yang aktif melibatkan anak dan remaja di dalamnya. Ketiga, eksistensi dakwah keagamaan oleh Masjid Namira menjadi salah satu contoh bagi masjid-masjid di sekitar Lamongan bahwa masjid tidak hanya berbasis gerakan keagamaan saja, untuk tempat ibadah dan mempelajari agama saja, melainkan mampu menjadi ruang yang nyaman bagi pengunjung yang datang dari luar kota, menjadi tempat wisata yang sekaligus dekat dengan ruang ibadah dan mendengarkan ceramah agama.
CITATION STYLE
Zulaili, I. N., Sholihah, H. A., & Khairi Syaie, A. N. (2023). GERAKAN KEAGAMAAN BERBASIS MASJID: EKSISTENSI DAKWAH DI MASJID NAMIRA LAMONGAN. Harmoni, 22(1), 1–21. https://doi.org/10.32488/harmoni.v1i22.586
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.