Penelitian tentang anak yang lahir dari hasil bekerja menjadi pekerja seks komersial masih jarang ditemukan. Relasi antara ibu dan anak dapat menjadi perhatian dari fenomena kehadiran anak hasil dari pekerjaan. Penelitian ini hadir dengan memberikan sudut pandang ibu terhadap kehadiran anak. Tujuan dari penelitian ini untuk memahami bagaimana gambaran ibu pekerja seks komersial memaknai kehadiran anak yang lahir dari hasil pekerjaan. Keterlibatan tiga orang partisipan yang dipilih melalui teknik sampling purposif dengan kriteria: (1) Wanita yang masih aktif bekerja menjadi pekerja seks komersial di lokalisasi; (2) Memiliki anak dari hasil pekerjaan berusia minimal 2 tahun; (3) Anak diasuh orang lain; dan (4) Bersedia menjadi partisipan penelitian. Wawancara dilakukan secara semi terstruktur dan dianalisis dengan metode analisis deksriptif. Terdapat empat persamaan makna anak yang muncul dari pengalaman partisipan, yaitu: (1) Reorientasi bekerja dari kesenangan menjadi kepedulian; (2) Sumber semangat agar dapat segera berhenti menjadi PSK; (3) Kekuatan dalam menghadapi kesulitan; dan (4) Kebersyukuran dan kebanggaan memiliki anak. Melalui penelitian ini, para partisipan mengungkapkan pengalaman pribadinya dalam memaknai kehadiran anak yang lahir dari hasil pekerjaan. Temuan dalam penelitian ini dapat menjadi masukan bagi psikologi keluarga dalam memahami kondisi pemaknaan ibu pekerja seks komersial terhadap anak hasil dari pekerjaan.
CITATION STYLE
Fachrunniza, F., & Setyawan, I. (2020). MAKNA ANAK BAGI IBU PEKERJA SEKS KOMERSIAL. Jurnal EMPATI, 8(3), 593–604. https://doi.org/10.14710/empati.2019.26502
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.