Perubahan garis pantai sangat berkaitan erat dengan alih fungsi lahan, tata ruang, dan tutupan lahan di kawasan pesisir. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan garis pantai yang terjadi di pesisir Kecamatan Mempawah Hilir pada tahun 2010 – 2022. Penelitian ini menggunakan metode penginderaan jauh dengan media citra satelit Landsat 7 dan 8, teknik analisis perubahan garis pantai menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) pada software ArcGIS dengan metode single transect dan metode end point rate. Hasil analisis didapati bahwa perubahan garis pantai di pesisir Kecamatan Mempawah Hilir terjadi dalam bentuk abrasi dan akresi, besaran total abrasi dalam kurun waktu 12 tahun mencapai 139,37 Ha dan total akresi yang terjadi sebesar 352,83 Ha. Perubahan luas yang signifikan terjadi pada Kawasan mangrove dalam kurun waktu 12 tahun terakhir. Pada tahun 2010, 2014, 2018 dan 2022 berturut – turut sebesar 385,15 Ha, 474,98 Ha, 557,27 Ha dan 656,65 Ha. Perubahan luasan tutupan lahan (mangrove) disebabkan oleh faktor alami dan aktivitas masyarakat pesisir serta pemerintah setempat dalam hal konservasi mangrove, hal ini berpengaruh pada perubahan garis pantai (akresi) yang terjadi pada wilayah tersebut.
CITATION STYLE
Ginanjar, C., Harfinda, E. M., & Saputra, R. (2023). Analisis Perubahan Garis Pantai dengan Pendekatan Penginderaan Jauh di Kecamatan Mempawah Hilir. Jurnal Laut Khatulistiwa, 6(3), 150. https://doi.org/10.26418/lkuntan.v6i3.68186
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.