Kendala utama yang dihadapi pada budidaya tomat di musim penghujan ialah serangan penyakit tanaman. Upaya yang telah dilakukan petani ialah dengan menggunakan fungisida. Salah satu alternatif cara pengendalian yang ramah lingkungan, yaitu penanaman tomat menggunakan naungan yang dikombinasikan dengan biofungisida. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Karangploso Malang, Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Timur, pada bulan Desember 2013 sampai dengan April 2014, dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh naungan plastik dan fungisida berbahan aktif asam fosfit terhadap perkembangan penyakit dan produksi tomat. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok pola faktorial dengan dua faktor perlakuan. Faktor pertama ialah sistem tanam (S) terdiri atas S0 (lahan terbuka) dan S1 (naungan plastik). Faktor kedua ialah jenis fungisida (F) terdiri atas F0 (tanpa fungisida) F1 (fungisida berbahan aktif asam fosfit), F2 (fungisida berbahan aktif azoxystrobin 200 g/l dan difenokonazol 125 g/l). Tiap kombinasi perlakuan diulang empat kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa naungan plastik dan fungisida tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman dan lebar kanopi), namun naungan plastik dan fungisida secara tunggal berpengaruh nyata terhadap perkembangan penyakit layu dan busuk kering. Jumlah dan bobot tomat yang diperoleh dari perlakuan di bawah naungan plastik maupun yang diperlakukan dengan fungisida berbahan aktif asam fosfit, lebih tinggi daripada perlakuan lainnya. Penerapan dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menekan penyakit tanaman tomat dan fungisida berbahan aktif asam fosfit dapat dijadikan substitusi fungisida yang sudah ada.
CITATION STYLE
Korlina, E., Latifah, E., & Andri, K. B. (2016). Pengaruh Naungan Plastik dan Fungisida Berbahan Aktif Asam Fosfit terhadap Perkembangan Penyakit dan Produksi Tomat. Jurnal Hortikultura, 26(1), 89. https://doi.org/10.21082/jhort.v26n1.2016.p89-96
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.