endeteksian Fraud: Analisis Komprehensif Melalui Bukti Dengan Analisis Rasio, F-Score, dan M-Score pada PT Waskita Karya (Persero) Tbk

Abstract

Penelitian ini mendalami analisis komprehensif terhadap laporan keuangan PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) dengan tujuan utama mendeteksi potensi kecurangan (fraud). Pelaporan keuangan memiliki peran vital dalam menyediakan informasi terkait posisi keuangan dan kinerja suatu perusahaan. Namun, risiko kecurangan dalam laporan keuangan menjadi ancaman serius yang memerlukan perhatian khusus dari berbagai pihak, termasuk pemangku kepentingan, regulator, dan auditor. Penelitian ini menggunakan metode triangulasi, di mana penelitian ini menyelidiki laporan keuangan perusahaan dengan menyandingkan temuan dari analisis kuantitatif dan interpretasi kualitatif dengan menggabungkan bukti-bukti dari kedua pendekatan untuk memberikan pandangan yang lebih komprehensif serta memberikan bukti yang memadai terkait potensi kecurangan dalam laporan keuangan WSKT. Studi kasus dilakukan terhadap WSKT yang sebelumnya menghadapi kontroversi terkait dugaan manipulasi laporan keuangan. Analisis mencakup sejumlah rasio keuangan seperti profitabilitas, likuiditas, aktivitas, dan solvabilitas. Selain itu, model F-Score dan M-Score digunakan sebagai alat untuk mendeteksi tanda-tanda potensial manipulasi berdasarkan data keuangan selama sepuluh tahun terakhir. Temuan penelitian ini mencakup fluktuasi signifikan dalam profitabilitas, aktivitas, likuiditas, dan solvabilitas perusahaan. Hasil analisis F-Score dan M-Score memberikan indikasi potensial terkait dengan kualitas laporan keuangan dan tanda-tanda manipulasi. Implikasi temuan ini mendukung kebutuhan untuk audit mendalam dan perbaikan strategis dalam manajemen keuangan dan operasional untuk mendukung pengambilan keputusan dan langkah-langkah pencegahan lebih lanjut. Keterbatasan penelitian melibatkan batasan waktu dan fokus hanya pada data laporan keuangan. Oleh karena itu, penelitian ini mengajukan rekomendasi untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam dengan mempertimbangkan faktor eksternal, perubahan regulasi, serta variabel lain yang dapat memengaruhi potensi kecurangan dalam konteks perusahaan.