Pesantren di Indonesia berdiri sebagai penjaga tradisi dan budaya Islam. Sejak zaman pra-kolonial sampai sekarang pesantren memainkan peran penting dalam membangun masyarakat. Kiai sebagai tokoh utama di pesantren menentukan eksistensi pesantren. Oleh karena itu pesantren harus dilestarikan. Makalah ini membahas upaya pelestarian pesantren melalui regenerasi. Secara khusus pada model regenerasi yang digunakan oleh pesantren di Bogor. Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan metode survei. Data dianalisis dari bahan yang dikumpulkan berdasarkan penelitian lapangan dan kepustakaan. Penelitian ini menemukan bahwa kiai pesantren di Bogor banyak melakukan regenerasi model keturunan. Kepemimpinan di pesantren diwarisi dari kiai sebagai pendiri kepada anaknya atau menantu. Untuk melestarikan kekuasaan kiai menyiapkan pengganti sejak dini. Ini disebut sebagai kaderisasi. Upaya ini meliputi penentuan nilai dasar, pelaksanaan program dan evaluasi. Nilai dasar yang diharapkan dari kader mencakup akhlak, ibadah, keilmuan, manajerial dan dedikasi. Program kaderisasi mencakup pendidikan dan penugasan. Evaluasi meliputi pendekatan pribadi dan manajerial.
CITATION STYLE
Falah, S. (2019). Model regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan pondok pesantren di Kabupaten Bogor. Ta’dibuna: Jurnal Pendidikan Islam, 8(1), 1. https://doi.org/10.32832/tadibuna.v8i1.1782
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.