Salah satu permukiman kumuh yang ada di kota Malang adalah kampung Tumenggungan Ledok, di RW 12, Kelurahan Kesatrian, Kecamatan Blimbing. Kampung ini telah menjadi sebuah kampung wisata sejak tahun 2016 dengan nama Kampung 3D (Kampung Tridi). Dengan adanya kampung wisata tersebut, masyarakat telah berupaya untuk meningkatkan kualitas kampung dengan cara melakukan perbaikan drainase, jalan kampung serta melakukan pengolahan sampah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh perubahan kampung Tumenggungan Ledok menjadi kampung wisata 3D terhadap tingkat kekumuhan kampung tersebut. Penelitian mengenai slum area ini menggunakan metode kuantitatif dengan membandingkan tingkat kekumuhan kampung sebelum dan sesudah adanya Kampung Tridi. Berdasarkan hasil observasi dan analisis menunjukkan bahwa meski terjadi penurunan nilai kekumuhan kampung dari 580 menjadi 510, tapi tidak terjadi perubahan tingkat kekumuhan kampung. Tingkat kekumuhan kampung Tumenggungan Ledok tetap berada di tingkat kawasan kumuh sedang. Sehingga dapat diartikan bahwa adanya perubahan kampung menjadi kampung wisata tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat kekumuhan kampung tersebut. Oleh sebab itu perlu adanya pembenahan di Kampung 3D dengan melihat faktor-faktor penyebab kekumuhan kampung. Selain itu penilaian tingkat kekumuhan perlu dilakukan secara berkala sebagai evaluasi dari setiap solusi yang dilakukan.
CITATION STYLE
Damayanti, F., & Setya Wijaya, H. (2019). KAJIAN PERUBAHAN TINGKAT KEKUMUHAN KAMPUNG TUMENGGUNGAN LEDOK SEBELUM dan SESUDAH BERUBAH MENJADI KAMPUNG WISATA TRIDI. Pawon: Jurnal Arsitektur, 3(02), 37–50. https://doi.org/10.36040/pawon.v3i02.880
Mendeley helps you to discover research relevant for your work.